Bangkitkan Warisan Budaya Dalam Konteks Global Agar Tidak Menjadi “Wastro Lungset Ing Sampiran”
Pendapat Prof. Dr. Drs. Dhanang Respati Puguh, M.Hum. (dhanang.respati@live.undip.ac.id)
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) memiliki banyak akademisi unggulan di bidangnya, salah satunya adalah Prof. Dr. Drs. Dhanang Respati Puguh, M.Hum. Beliau merupakan Guru Besar Sejarah FIB Undip yang telah mengabdikan diri dalam dunia akademik selama lebih dari 30 tahun.
Tim Humas FIB Undip berkesempatan mewawancarai Prof. Dhanang mengenai pandangannya tentang sejarah dan kebudayaan Jawa. Kepakarannya kini berfokus pada Sejarah Kebudayaan, khususnya politik kebudayaan Jawa.
Sejarah untuk Masa Kini dan Masa Depan
Sebagai seorang sejarawan, Prof. Dhanang tidak hanya ingin meneliti masa lalu, tetapi juga berkontribusi untuk masa kini dan masa depan. Beliau menekankan pentingnya politik kebudayaan dalam pelestarian dan pemanfaatan warisan budaya.
Menurutnya, pemerintah perlu merancang kebijakan yang mendukung pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya demi kepentingan pembangunan karakter bangsa dan diplomasi kebudayaan. Menurut beliau, sejarah bukan sekadar menghafal masa lalu, tetapi mengambil hikmah dan kebijaksanaan dari peristiwa-peristiwa yang telah terjadi.
“Indonesia kaya akan warisan budaya, sayang sekali jika tidak dimanfaatkan. Dalam istilah Jawa, ini seperti ‘Wastro Lungset Ing Sampiran’ yang artinya kain halus yang berharga tetapi kusut dan terabaikan. Sejarah dan kebudayaan harus menjadi bagian dari pembangunan bangsa,” ujarnya.
Pelestarian Budaya melalui Aksi Nyata
Tidak hanya meneliti dan menulis, Prof. Dhanang juga aktif dalam berbagai kegiatan pelestarian budaya. Beliau sering memberikan ceramah dan penyuluhan serta berpartisipasi dalam pentas seni tradisional seperti ketoprak, wayang orang, dan karawitan di lingkungan FIB Undip.
Baginya, mencintai warisan budaya adalah salah satu cara untuk meningkatkan rasa nasionalisme. Beliau berharap masyarakat, terutama generasi muda, dapat lebih menghargai dan melestarikan budaya sebagai bagian dari identitas bangsa.
Dukungan dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro
Dekan Fakultas Ilmu Budaya Undip, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., menyatakan dukungannya terhadap pemikiran dan kepakaran Prof. Dhanang. Menurutnya, kontribusi akademisi dalam kajian sejarah dan kebudayaan sangat penting bagi perkembangan ilmu humaniora dan upaya pelestarian warisan budaya.
“Kami sangat mendukung berbagai inisiatif yang bertujuan untuk menguatkan identitas budaya dan sejarah bangsa. Kajian serta kiprah Prof. Dhanang menjadi bagian penting dalam misi Fakultas Ilmu Budaya Undip untuk terus berkontribusi bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat,” ungkap Prof. Alamsyah.

Prof. Dr. Drs. Dhanang Respati Puguh, M.Hum.
Sebagai seorang akademisi dan budayawan, Prof. Dr. Drs. Dhanang Respati Puguh, M.Hum. telah memberikan sumbangsih besar dalam dunia sejarah dan kebudayaan, khususnya di Jawa. Dedikasinya dalam penelitian, pengajaran, dan pelestarian budaya menunjukkan bahwa sejarah bukan sekadar masa lalu, tetapi juga sumber inspirasi bagi pembangunan masa depan.
Dengan semangat dan kiprah nyata, Prof. Dhanang terus berupaya menjadikan sejarah sebagai guru kehidupan yang memberikan wawasan, kebijaksanaan, dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia.