Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Dosen FIB Undip Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Rembun
Melalui Inovasi UMKM dan Kebudayaan

Pendapat Riris Tiani, S.S., M.Hum. (tiani.riris25@gmail.com)

Dosen Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Rembun, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta optimalisasi kebudayaan lokal.

Pengabdian ini dilakukan oleh Riris Tiani, S.S., M.Hum., seorang dosen Prodi Sastra Indonesia FIB Undip dengan dukungan penuh dari Dekan FIB Undip, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum..

Latar Belakang Pengabdian

Sebagai institusi pendidikan tinggi, Undip menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa.

Mengacu pada Rencana Induk Penelitian (RIP) Undip, pengabdian ini fokus pada pengentasan kemiskinan di wilayah pesisir. Desa Rembun, sebagai salah satu desa tertua di Kecamatan Siwalan, memiliki potensi besar dalam UMKM dan kebudayaan lokal. Namun, pemanfaatannya masih belum optimal. Oleh karena itu, tim pengabdian Undip hadir untuk membantu masyarakat Rembun memaksimalkan potensi yang ada.

Pengembangan UMKM dan Ketahanan Pangan di Rembun

Desa Rembun memiliki potensi besar dalam sektor perikanan. Banyak warga yang berkecimpung di dunia budidaya ikan akibat dampak rob dari Laut Jawa. Namun, standar gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan lansia, masih kurang diperhatikan. Oleh karena itu, tim pengabdian Undip memberikan pelatihan pengolahan hasil perikanan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Selain itu, pengelolaan limbah perikanan juga menjadi perhatian utama. Limbah ikan yang selama ini dibuang begitu saja kini dimanfaatkan untuk produksi pupuk organik dan makanan sehat berbasis ikan (healthy food with fish). Program ini menjadi bagian dari social outcome innovation, yaitu menciptakan inovasi sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.

Tidak hanya itu, tim pengabdian juga membekali warga dengan pelatihan pemasaran digital. Dengan adanya pemasaran berbasis digital, produk-produk UMKM Rembun dapat menjangkau pasar yang lebih luas, sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.

Riris Tiani, S.S., M.Hum.

Riris Tiani, S.S., M.Hum.

Pelestarian Kebudayaan Lokal sebagai Identitas Desa

Dari aspek kebudayaan, Desa Rembun memiliki sejarah geografis dan antropologis yang belum banyak terdokumentasi. Sebagai desa tertua di Kecamatan Siwalan, Rembun memiliki lokal wisdom intangible yang perlu dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Tim pengabdian Undip telah melakukan beberapa langkah konkret dalam pelestarian kebudayaan Rembun, di antaranya:

  • Membantu merumuskan dokumentasi kebudayaan Rembun dalam bentuk buku yang sudah dimanfaatkan oleh pemerintah daerah.
  • Membuat visualisasi cerita rakyat Rembun, yang kini digunakan sebagai bahan ajar muatan lokal di sekolah-sekolah setempat.
  • Mendokumentasikan mitologi Rembun dalam jejak digital, sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas.

Dengan pendekatan ini, identitas budaya Rembun semakin kuat dan dapat menjadi daya tarik wisata budaya yang bernilai ekonomi bagi masyarakat setempat.

Dampak Positif dan Tindak Lanjut Program

Hadirnya tim pengabdian Undip di Desa Rembun telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Sebelumnya, Rembun dikenal sebagai desa yang kurang berkembang. Namun, setelah berbagai program inovasi diterapkan, desa ini kini mulai bertransformasi menjadi “maritime eco village” di wilayah Pantura Jawa Tengah.

“Kami tidak hanya melakukan kunjungan kerja, tetapi benar-benar membangun karakter masyarakat agar mampu mengoptimalkan potensi yang ada. Dengan pendekatan sosial dan inovasi, masyarakat Rembun kini lebih berdaya dalam aspek ekonomi maupun budaya,” ujar Riris Tiani, S.S., M.Hum.

Dekan FIB Undip, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., juga memberikan apresiasi terhadap program ini. “Kami sangat mendukung kajian dan pengabdian ini. Semoga hasilnya terus bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia,” tuturnya.

Program pengabdian masyarakat ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif. Dengan inovasi dalam UMKM dan optimalisasi kebudayaan, Desa Rembun kini lebih berdaya secara ekonomi, sosial, dan budaya.

“Melalui pengabdian, kita memberi manfaat. Melalui pengabdian, kita membangun masyarakat.”

Bagikan Berita