Sejarah Lingkungan: Perspektif Historis untuk Menjawab Tantangan Ekologis Masa Kini

Pendapat Dr. Drs. Slamet Subekti, M.Hum. (slamet.subekti@live.undip.ac.id)

Sejarah tidak hanya mencatat peristiwa-peristiwa besar, tetapi juga bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungannya dari waktu ke waktu. Tim Humas Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) berkesempatan mewawancarai Dr. Drs. Slamet Subekti, M.Hum., dosen Program Studi Sejarah FIB Undip yang memiliki kepakaran dalam bidang sejarah lingkungan.

Dalam wawancara tersebut, Dr. Drs. Slamet Subekti, M.Hum. menjelaskan bahwa sejarah lingkungan adalah bidang studi yang meneliti hubungan timbal balik antara manusia dan alam. Kajian ini bertujuan untuk memahami bagaimana perubahan lingkungan memengaruhi sejarah manusia, serta bagaimana aktivitas manusia berdampak pada ekosistem di sekitarnya.

Sejarah Lingkungan: Interaksi Manusia dengan Alam

Menurut Dr. Drs. Slamet Subekti, M.Hum., sejarah lingkungan mencakup berbagai aspek interaksi manusia dengan lingkungannya. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Adaptasi dan Pengaruh Lingkungan terhadap Masyarakat

Sejarah lingkungan mempelajari bagaimana masyarakat masa lalu beradaptasi dengan kondisi alam di sekitarnya. Contohnya, peradaban kuno membangun sistem pertanian terasering untuk mengatasi keterbatasan lahan dan sumber air. Sejarah lingkungan juga mencatat bagaimana perubahan iklim dapat memengaruhi stabilitas suatu peradaban. Misalnya, kekeringan panjang pernah menjadi salah satu faktor runtuhnya beberapa kerajaan besar di dunia.

2. Dampak Perubahan Lingkungan dalam Jangka Panjang

Kajian sejarah lingkungan meneliti bagaimana aktivitas manusia telah mengubah lanskap alam. Deforestasi, polusi, serta eksploitasi sumber daya alam memberikan dampak jangka panjang terhadap keseimbangan ekosistem. Sebagai contoh, sejarah mencatat bagaimana pembakaran batu bara yang masif sejak Revolusi Industri telah memicu polusi udara dan perubahan iklim global. Dengan memahami pola ini, para ilmuwan dapat mengembangkan strategi yang lebih baik untuk mengurangi dampak lingkungan di masa depan.

3. Menelusuri Akar Permasalahan Lingkungan

Sejarah lingkungan juga berperan dalam mengidentifikasi akar masalah lingkungan yang terjadi saat ini. Berupaya dengan mempelajari bagaimana kebijakan masa lalu memengaruhi kondisi lingkungan, para ahli dapat memberikan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan. Misalnya, penelitian mengenai penyebaran industri di daerah-daerah tertentu dapat mengungkap bagaimana pencemaran lebih sering terjadi di wilayah-wilayah dengan tingkat ekonomi rendah. Hal ini menunjukkan bahwa ketidaksetaraan lingkungan bukan hanya masalah ekologis, tetapi juga sosial dan ekonomi.

Relevansi Sejarah Lingkungan bagi Masa Kini dan Masa Depan

Sejarah lingkungan memiliki peran penting dalam membangun kesadaran akan tantangan ekologis yang dihadapi masyarakat modern. Menurut Dr. Drs. Slamet Subekti, M.Hum., studi ini memberikan wawasan historis mengenai bagaimana perubahan ekologi dapat memengaruhi kehidupan manusia, serta bagaimana kebijakan lingkungan yang diterapkan saat ini dapat berdampak pada generasi mendatang. Pemahaman tentang sejarah lingkungan juga dapat membantu dalam merancang strategi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Berdasarkan pengalaman belajar dari pengalaman masa lalu, masyarakat dapat mengembangkan kebijakan yang lebih baik untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Dosen Sejarah FIB Undip. Dr. Drs. Slamet Subekti, M.Hum.

Dosen Sejarah FIB Undip.
Dr. Drs. Slamet Subekti, M.Hum.

Peluang Karier bagi Pakar Sejarah Lingkungan

Dr. Drs. Slamet Subekti, M.Hum., menekankan bahwa kepakaran dalam sejarah lingkungan membuka berbagai peluang karier. Lulusan yang memiliki pemahaman mendalam tentang sejarah lingkungan dapat bekerja di berbagai bidang, seperti:

– Akademisi dan Peneliti: Mengkaji isu-isu lingkungan dari perspektif sejarah dan memberikan wawasan baru untuk kebijakan lingkungan.

– Jurnalis dan Penulis: Melaporkan isu-isu lingkungan dengan sudut pandang historis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

– Konsultan Lingkungan: Memberikan rekomendasi kebijakan berbasis data historis untuk pembangunan berkelanjutan.

– Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM): Mengadvokasi isu-isu lingkungan dengan berbasis penelitian sejarah.

– Pemerintahan dan Organisasi Internasional: Terlibat dalam perumusan kebijakan lingkungan global yang lebih berkelanjutan.

Dr. Drs. Slamet Subekti, M.Hum., menegaskan bahwa memahami sejarah lingkungan dapat membantu individu berpikir lebih kritis dan memiliki wawasan yang luas dalam berbagai aspek kehidupan. Seperti yang dikatakan dalam adagium Latin, “Historia magistra vitae” sejarah adalah guru kehidupan.

Dukungan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro

Dekan Fakultas Ilmu Budaya Undip, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., menyatakan dukungannya terhadap kajian sejarah lingkungan yang dikembangkan oleh Dr. Slamet Subekti. Menurut beliau, kepakaran dalam bidang ini sangat relevan dengan tantangan global saat ini, terutama dalam upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Sejarah lingkungan adalah bidang studi yang penting untuk memahami hubungan antara manusia dan alam sepanjang waktu. Pengalaman mempelajari bagaimana peradaban masa lalu mengelola sumber daya alam dan menghadapi tantangan ekologi, masyarakat modern dapat belajar banyak dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

Kepakaran di bidang sejarah lingkungan tidak hanya memberikan perspektif yang luas tentang isu-isu ekologi, tetapi juga membuka peluang bagi lulusan untuk berkontribusi dalam berbagai sektor. Dengan dukungan dari akademisi dan institusi pendidikan seperti FIB Undip, diharapkan kajian sejarah lingkungan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masa depan yang lebih berkelanjutan.

Bagikan Berita