Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip) menyambut kedatangan Profesor Hisanori Kato, Ph.D, dari Universitas Chuo, Jepang pada Senin, 14 April 2025. Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam menjalin kerja sama internasional antara Undip dan salah satu kampus swasta tertua di Jepang.

Profesor Kato hadir di FIB Undip didampingi oleh Elizabeth Ika Hesti Aprilia Nindia Rini, S.S., M.Hum., selaku Sekretaris Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang (BKJ), serta Budi Mulyadi, S.Pd., M.Hum., dosen pengampu di program studi yang sama.

Disambut Langsung oleh Dekan FIB Undip

FIB Undip Sambut Profesor Hisanori Kato, Ph.D, dari Universitas Chuo, Jepang pada Senin, 14 April 2025.

FIB Undip Sambut Profesor Hisanori Kato, Ph.D, dari Universitas Chuo, Jepang pada Senin, 14 April 2025.

Kedatangan Profesor Kato disambut hangat oleh Dekan FIB Undip, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., di ruang pertemuan fakultas. Dalam sambutannya, Prof. Alamsyah menyampaikan rasa senang dan apresiasi atas kehadiran Profesor Kato di FIB Undip.

“Kami merasa terhormat bisa menyambut Profesor Kato di kampus ini. Kehadirannya sangat relevan, apalagi FIB Undip memiliki Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang. Kami juga berharap, selama satu tahun ke depan, akan terjalin banyak kegiatan akademik yang bermanfaat, baik penelitian, perkuliahan, maupun kolaborasi lainnya,” ujar Prof. Alamsyah.

Beliau menambahkan bahwa sebelumnya, Profesor Kato sudah pernah terlibat dengan FIB Undip sebagai narasumber kuliah umum secara daring (Zoom) yang dilakukan pada beberapa tahun yang lalu. Kini, kehadiran langsung di Semarang menjadi peluang untuk memperkuat hubungan akademik tersebut.

Fokus pada Penelitian dan Penulisan Buku

Selama berada di Indonesia, khususnya di Semarang, Profesor Kato akan melakukan penelitian mendalam yang akan dibukukan. Tak hanya itu, di sela waktu penelitian, beliau juga bersedia mengisi kuliah umum dan masuk ke kelas-kelas mata kuliah, terutama di Prodi BKJ FIB Undip. Bahkan, jika memungkinkan, beliau siap berkolaborasi lintas disiplin dengan civitas akademika FIB.

Prof. Alamsyah pun berharap agar Profesor Kato bisa memberikan satu sesi kuliah langsung dalam bahasa Jepang, agar mahasiswa mendapatkan pengalaman otentik dari penutur asli.

Prof. Kato: Semarang Unik dan Penuh Sejarah

Dalam sambutannya, Profesor Kato menyampaikan rasa terima kasih kepada FIB Undip, khususnya kepada Prof. Alamsyah, atas sambutan hangat yang diberikan. Ia mengungkapkan ketertarikannya pada kota Semarang sebagai lokasi penelitian.

“Saya sangat senang berada di Semarang. Kota ini penuh sejarah, dan saya tertarik pada jejak Laksamana Cheng Ho yang pernah datang ke sini. Saya ingin belajar lebih banyak, tidak hanya tentang budaya dan masyarakat Semarang, tapi juga mengenai lingkungan akademik FIB Undip,” tutur Prof. Kato.

Beliau juga menjelaskan bahwa Universitas Chuo, tempatnya mengajar, merupakan salah satu universitas swasta tertua di Jepang yang berdiri sejak abad ke-19. Ia berharap, suatu saat nanti, mahasiswa dan dosen FIB Undip dapat berkunjung ke Universitas Chuo sebagai bagian dari pertukaran akademik.

Prof. Kato dan Prof. Alamsyah

Prof. Kato dan Prof. Alamsyah

Kehadiran Profesor Kato menjadi bukti nyata upaya FIB Undip dalam memperluas jaringan internasional dan meningkatkan kualitas akademik, khususnya dalam bidang bahasa dan budaya Jepang. Dengan semangat kolaborasi dan pertukaran keilmuan, diharapkan kunjungan ini membawa manfaat besar bagi kedua institusi.

Bagikan Berita