Program Studi S1 Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro (FIB Undip) kembali menghadirkan suasana akademik yang dinamis dan lintas budaya melalui kegiatan Visiting Professor dalam program World Class University (WCU).

Kegiatan yang digelar pada 22 Mei 2025 ini menghadirkan Ayumi Inouchi, Ph.D. dari Tsukuba University, Jepang sebagai pembicara utama. Acara bertajuk “PINK HOTCHPOTCH: K-pop Fan Merch Industry in Indonesia as Transnational Girl Culture” ini menjadi ruang diskusi menarik mengenai fenomena industri merchandise K-pop di Indonesia yang dilihat dari perspektif budaya transnasional dan budaya perempuan.

Diskusi dilangsungkan secara hybrid, yakni melalui Zoom Meeting dan juga tatap muka langsung di Ruang Seminar, Gedung D FIB Undip. Moderator dalam diskusi ini adalah Vania Pramudita Hanjani, S.Sos., M.Si., dosen dari Universitas Diponegoro.

Membaca Budaya Fans K-Pop dari Perspektif Akademik

Dalam pemaparannya, Dr. Ayumi Inouchi mengulas bagaimana budaya penggemar K-pop di Indonesia telah berkembang menjadi sebuah ekosistem ekonomi dan sosial tersendiri, terutama melalui industri merchandise. Produk-produk fan-made seperti photocard, poster, hingga pernak-pernik edisi terbatas bukan hanya menjadi alat ekspresi fandom, tetapi juga mencerminkan dinamika budaya perempuan lintas negara.

Visiting Professor Prodi BKJ FIB Undip Bersama Ayumi Inouchi, Ph.D. dari Tsukuba University.

Visiting Professor Prodi BKJ FIB Undip Bersama Ayumi Inouchi, Ph.D. dari Tsukuba University.

Komitmen FIB Undip dalam Penguatan Kolaborasi Global

Kegiatan Visiting Professor ini merupakan bagian dari komitmen FIB Undip dalam mendukung atmosfer akademik bertaraf internasional sekaligus membuka ruang kolaborasi lintas budaya dan disiplin ilmu.

Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari mahasiswa dan dosen, baik yang hadir langsung maupun yang bergabung secara daring. Dalam kegiatan inu bertujuan untuk memperkaya wawasan peserta mengenai keterkaitan antara budaya pop, identitas, dan dinamika gender di era globalisasi.

Melalui forum semacam ini, FIB Undip terus membuktikan perannya sebagai jembatan akademik yang menyatukan perspektif lokal dan global dalam kajian budaya kontemporer.

Bagikan Berita