Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip) kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan forum ilmiah berkelas internasional. Melalui Departemen Sejarah, FIB Undip sukses menyelenggarakan webinar internasional bertajuk “Akar dan Identitas Islam Asia Tenggara” pada Jumat, 20 Juni 2025. Acara ini digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan diikuti oleh ratusan peserta, baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa.
Narasumber dari Dua Negara, Bahas Jejak Islam di Asia Tenggara
Webinar ini menghadirkan dua narasumber pakar yang memiliki kontribusi besar dalam kajian Islam dan sejarah Asia Tenggara, yakni:
- Mukhamad Shokheh, S.Pd., M.A., Ph.D. dari Universitas Negeri Semarang
- Prof. Dr. Syed Muhamad Khairuddin Aljunied dari National University of Singapore (NUS)

Departemen Sejarah FIB Undip Sukses Gelar Webinar Internasional Bahas Akar dan Identitas Islam Asia Tenggara Pada 20 Juni 2025.
Keduanya menyampaikan pandangan dan hasil riset mendalam terkait akar penyebaran Islam di Asia Tenggara, serta bagaimana nilai-nilai Islam turut membentuk identitas budaya, sosial, dan politik masyarakat di kawasan ini.
Webinar ini dipandu oleh moderator Rabith Jihan Amaruli, S.S., M.Hum., dosen Program Studi Sejarah FIB Undip, yang memandu jalannya diskusi secara dinamis dan interaktif.
Sambutan Dekan FIB Undip: Ilmu untuk Semua
Acara ini resmi dibuka oleh Dekan FIB Undip, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., yang menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya forum ilmiah ini. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa kegiatan seperti ini menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata FIB Undip dalam menghadirkan ruang belajar terbuka dan lintas negara.
“Kami sangat berterima kasih kepada para narasumber yang telah bersedia membagikan ilmunya. Melalui kegiatan ini, baik dosen maupun mahasiswa FIB Undip dapat memperluas wawasan serta membangun jejaring akademik internasional yang kuat,” tutur Prof. Alamsyah.
Komitmen FIB Undip dalam Internasionalisasi Kampus
Webinar ini merupakan salah satu bentuk nyata langkah internasionalisasi FIB Undip yang terus digaungkan melalui kolaborasi akademik lintas negara. Kehadiran narasumber dari luar negeri seperti Prof. Khairuddin Aljunied dari NUS memperkuat posisi FIB Undip sebagai lembaga pendidikan tinggi yang terbuka, inklusif, dan siap bersaing di level global.
Acara ini sekaligus menunjukkan bahwa Departemen Sejarah FIB Undip tidak hanya fokus pada pembelajaran di kelas, tetapi juga aktif dalam menciptakan ruang-ruang diskusi ilmiah yang berdampak luas bagi civitas akademika.
Dengan terselenggaranya webinar internasional ini, FIB Undip kembali membuktikan dedikasinya dalam menyebarkan ilmu pengetahuan lintas batas. Kegiatan ini diharapkan mampu membuka wawasan baru, memperluas jejaring akademik internasional, serta menjadi pemantik bagi lahirnya penelitian-penelitian lanjut tentang sejarah Islam di Asia Tenggara.