Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip) melalui Prodi Sejarah kembali menghadirkan atmosfer akademik yang dinamis lewat kegiatan Visiting Professor pada Rabu, 5 Juni 2025. Acara yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting pukul 10.00 hingga 12.00 WIB ini menghadirkan narasumber yang istimewa yaitu Prof. Dr. Mikihiro Moriyama dari Nanzan University, Jepang.
Dengan mengusung tema “Budaya dan Bahasa sebagai Identitas Bangsa”, acara ini tidak hanya menjadi ruang diskusi lintas negara, tetapi juga menjadi wadah refleksi tentang pentingnya bahasa dan budaya dalam membentuk jati diri bangsa. Kegiatan ini dimoderatori oleh Dr. Mahendra Pudji Utama, M.Hum., dosen Program Studi Sejarah FIB Undip.
Acara ini dihadiri oleh Dekan FIB Undip, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., Kaprodi Sejarah FIB Undip, Prof. Dr. Drs. Dhanang Respati Puguh, M.Hum., Sekprodi Sejarah FIB Undip., Dr. Rabith Jihan Amaruli, S.S., M.Hum., para dosen dan mahasiswa Sejarah FIB Undip.
Dekan FIB Undip: Bahasa Indonesia Adalah Simbol Persatuan Bangsa

Visiting Professor Bersama Prof. Dr. Mikihiro Moriyama dari Nanzan University, Jepang.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., selaku Dekan FIB Undip, menegaskan bahwa bahasa memiliki peran vital dalam menyatukan bangsa Indonesia yang sangat majemuk. Ia mengingatkan bahwa sejarah mencatat, melalui Sumpah Pemuda 1928, bahasa Indonesia diikrarkan sebagai bahasa persatuan oleh para pemuda lintas daerah.
“Bahasa Indonesia adalah simbol penting dari identitas nasional kita. Meski Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah, kita dipersatukan oleh satu bahasa yang kita rawat bersama, yaitu bahasa Indonesia,” ujar Prof. Alamsyah.
Ia juga menyoroti bahwa bahasa dan budaya merupakan warisan tak benda yang dilindungi undang-undang. Dalam UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, bahasa masuk ke dalam salah satu dari sepuluh objek pemajuan kebudayaan yang harus dijaga dan dikembangkan.
Bahasa dan Budaya: Penanda Identitas, Jembatan Antarbangsa
Melalui forum ini, Prof. Moriyama mengajak peserta untuk melihat bagaimana bahasa dan budaya tidak hanya membentuk identitas suatu komunitas, tetapi juga menjadi medium pertukaran nilai dan jembatan komunikasi antarbangsa. Ia menekankan pentingnya pelestarian bahasa lokal yang sering kali rentan punah, sekaligus mendorong pemahaman lintas budaya dalam era globalisasi.
Prof. Moriyama yang dikenal sebagai akademisi dengan fokus riset pada budaya dan bahasa, juga banyak mengulas tentang dinamika bahasa dalam perkembangan sejarah Indonesia.

Visiting Professor Bersama Prof. Dr. Mikihiro Moriyama dari Nanzan University, Jepang.
Sinergi Internasional di Dunia Akademik
Kegiatan Visiting Professor ini menjadi bukti nyata komitmen FIB Undip dalam memperkuat kolaborasi akademik internasional, memperluas wawasan sivitas akademika, serta menghadirkan pemikiran-pemikiran baru dari para ahli dunia.
“Relasi antaruniversitas di Indonesia dan luar negeri perlu terus dibangun, salah satunya melalui forum akademik seperti ini,” tambah Prof. Alamsyah.
Refleksi dan Harapan
Diskusi dua arah yang hangat dan interaktif antara narasumber dan peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap isu-isu identitas budaya dan bahasa. Acara ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa dan dosen untuk lebih peduli terhadap keberagaman budaya serta pentingnya menjaga bahasa sebagai warisan kolektif bangsa.