Tiga mahasiswa Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip) kembali menorehkan karya ilmiah yang relevan dengan perkembangan dunia literasi digital. Mereka adalah Tri Indrawati, Virtu Ozo Fable Tchaikovsky, dan Aretha Hanny Patricia, yang menulis karya ilmiah berjudul “Kurasi Digital Sastra Siber untuk Author dan Digital Publisher”.

Penelitian ini menggali fenomena sastra siber yang merupakan sebuah bentuk baru karya sastra yang lahir di era digital dan dipublikasikan melalui platform daring seperti Wattpad, Webtoon, dan KaryaKarsa.

Berbeda dengan penerbitan konvensional, sastra siber tidak melalui proses seleksi ketat. Hal ini membuat siapa pun dapat menulis dan mempublikasikan karya mereka secara bebas. Namun, kebebasan ini juga memunculkan tantangan, khususnya dalam aspek pelestarian, hak cipta, dan keberlanjutan karya di tengah perubahan teknologi yang cepat.

Di sinilah peran kurasi digital menjadi krusial. Kurasi digital merupakan proses menyimpan, menjaga, dan memelihara karya digital agar tetap dapat diakses dan dimanfaatkan di masa depan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui studi kasus dan literatur ilmiah dari sumber-sumber kredibel seperti Google Scholar dan Portal Garuda.

Praktik Kurasi Digital di Dunia Sastra Siber

Penelitian ini fokus pada praktik kurasi digital yang dilakukan oleh para penulis (author) dan penerbit digital (digital publisher) di platform KaryaKarsa. Para author, menurut temuan penelitian, lebih banyak mengandalkan penyimpanan manual seperti hardisk, OneDrive, dan melakukan backup mandiri. Salah satu informan yang menggunakan nama pena neomuhane bahkan menyatakan lebih nyaman menerbitkan karyanya di KaryaKarsa dibandingkan menerbitkan buku cetak.

Di sisi lain, KaryaKarsa sebagai digital publisher menggunakan sistem cloud computing. Ario Tamat, pendiri KaryaKarsa, menjelaskan bahwa karya para kreator akan tersimpan selama akun mereka aktif dan karya tidak dihapus. Namun, platform ini tidak melakukan kurasi isi secara langsung terhadap karya yang masuk. Dengan kata lain, kualitas dan kelangsungan karya sepenuhnya tergantung pada penulis dan respon pembaca.

Tantangan dan Rekomendasi Kurasi Digital

Salah satu tantangan utama dalam sastra siber adalah tidak adanya proses seleksi konten, yang membuat kualitas karya menjadi sangat variatif. Sastra siber pun kerap dianggap belum memiliki nilai kanonis seperti sastra cetak.

Untuk menjawab tantangan ini, para peneliti merekomendasikan beberapa strategi kurasi digital yang dapat diterapkan oleh para author, antara lain:

  • Menyimpan naskah dalam format file universal seperti PDF, ePub, atau plain text.
  • Menggunakan layanan cloud storage terpercaya.
  • Melakukan backup berkala.
  • Menyimpan arsip dalam format asli untuk pelestarian jangka panjang.

Strategi ini diharapkan tidak hanya menjaga keberlangsungan karya, tetapi juga berfungsi sebagai bentuk verifikasi legal serta membantu koneksi antara penulis dan peneliti yang ingin memanfaatkan karya tersebut secara ilmiah di masa mendatang.

Sastra Siber Bukan Sekadar Tren, tapi Aset Budaya Digital

Penelitian ini menegaskan bahwa sastra siber tidak boleh dipandang sebelah mata. Meski terkesan bebas dan lepas dari kontrol, sastra siber adalah bagian dari dinamika budaya digital yang perlu didokumentasikan dan dilestarikan. Dengan pendekatan kurasi digital, sastra siber bisa mendapatkan tempat yang lebih layak di dunia literasi dan ilmu pengetahuan.

Karya ilmiah ini sekaligus menjadi bukti kontribusi mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi FIB Undip dalam menyikapi tantangan zaman digital. Mereka tidak hanya belajar mengelola informasi, tapi juga aktif menjawab isu-isu kekinian melalui riset yang aplikatif dan bermanfaat.

Semoga semangat literasi digital yang dibawa oleh Tri, Virtu, dan Aretha ini bisa menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk tak hanya menulis, tetapi juga menjaga dan merawat karya mereka untuk masa depan.

Kontributor: Tri Indrawati, Virtu Ozo Fable Tchaikovsky, dan Aretha Hanny Patricia. Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi FIB Undip. 

Bagikan Berita