Dunia esports kembali membuktikan bahwa bakat dan kerja keras anak muda Indonesia patut diacungi jempol. Salah satunya datang dari mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip), Ghefira Syahira Sufa, yang sukses mengharumkan nama kampus lewat perannya sebagai Manager Diponegoro Esports Community.

Di ajang bergengsi Honor of Kings City Tournament (KCT) 2025, Ghefira bersama tim asuhannya berhasil meraih Juara 2 dalam babak penyisihan Kota Semarang yang digelar pada 6 Juli 2025. Ini bukan hanya kemenangan biasa, tapi langkah strategis menuju kancah yang lebih tinggi yaitu di Indonesia Kings Laga (IKL) Fall 2025 danOpen Series Split 4 Final yang menjadi pintu gerbang menuju level tertinggi esports Honor of Kings di Indonesia.

Turnamen Besar dengan Ambisi Nasional

KCT 2025 diselenggarakan serentak di 32 kota di Indonesia, dengan total hadiah puluhan juta rupiah. Ajang ini menjadi bukti nyata bahwa dunia esports semakin berkembang dan terbuka luas bagi generasi muda dari berbagai latar belakang, termasuk dari kalangan mahasiswa.

Untuk wilayah Semarang sendiri, pertandingan berlangsung seru dan kompetitif. Dengan hadiah total Rp 2 juta di masing-masing kota, tim-tim dari berbagai komunitas esports saling unjuk strategi terbaik. Namun, kerja keras dan kekompakan tim dari Diponegoro Esports Community terbukti tak bisa dipandang sebelah mata.

Ghefira Syahira Sufa dan Tim Diponegoro Esport Community.

Ghefira Syahira Sufa dan Tim Diponegoro Esport Community.

Susunan Tim dan Strategi Latihan

Diponegoro Esports Community datang ke KCT 2025 dengan formasi tim inti baru, mengingat beberapa anggota lama tengah berada di luar kota. Berikut susunan pemainnya:

Manager:
Ghefira Syahira Sufa

Tim Inti:
Aprilio Abbie Yonatan
Azka Raihan
Olaf Rendi Rorian
Farhan Maulana Putra Resa
Muhammad Dafa Umar Reza

Cadangan:
Reza Alfian

Meski mengalami perubahan roster, semangat juang dan strategi permainan tim tak berkurang sedikit pun. Di bawah arahan Ghefira, mereka menjalani latihan intensif setiap hari, termasuk mengatur jadwal scrim melawan tim lain baik dari dalam maupun di luar.

“Setiap sesi latihan bukan cuma soal teknik, tapi juga soal membangun chemistry dan kekompakan. Kami percaya latihan yang disiplin adalah kunci untuk meraih prestasi,” ungkap Ghefira.

Tidak Ada Kegagalan, Hanya Keberhasilan yang Tertunda

Meski belum menyabet posisi pertama, pencapaian sebagai Juara 2 di KCT 2025 sudah menjadi batu loncatan besar bagi tim ini. Harapan mereka pun tak main-main, mereka menargetkan prestasi lebih tinggi lagi di turnamen-turnamen mendatang.

“Buat kami, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Kami percaya perjalanan masih panjang dan penuh peluang. Dengan pengalaman ini, kami siap tampil lebih solid ke depannya,” ujar tim dalam pernyataannya.

Bangga, FIB Undip Dukung Potensi Mahasiswa di Dunia Digital

Prestasi Ghefira menjadi bukti bahwa mahasiswa FIB Undip tak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga aktif di ranah digital dan budaya populer seperti esports. Keberhasilannya dalam memimpin tim serta manajemen turnamen adalah kombinasi apik antara soft skill, leadership, dan semangat muda yang berani.

Diponegoro Esports Community sendiri kini jadi salah satu komunitas esports kampus yang patut diperhitungkan. Tidak hanya mencetak prestasi, mereka juga menjadi wadah pengembangan bakat dan kreativitas mahasiswa dalam dunia game kompetitif yang terus tumbuh pesat.

Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya, menjelajahi potensi diri, dan berani bersaing di level nasional hingga internasional.

Bagikan Berita