FIB Undip – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip) kembali sukses menggelar acara akademik internasional bertajuk Visiting Professor. Kali ini, FIB Undip menghadirkan Prof. Yudha Thianto, Ph.D. dari Calvin Theological Seminary, Amerika Serikat, yang membawakan kuliah umum berjudul “ABC Letters: An Educational Tool in Malay for the Children of the Archipelago in the Seventeenth Century”.
Acara ini digelar secara hybrid, yakni luring di Ruang Sidang Sejarah, Departemen Sejarah FIB Undip, dan daring melalui Zoom Meeting pada Senin, 4 Agustus 2025, pukul 09.00–11.00 WIB.
Pembahasan Naskah ABC Letters Abad ke-17
Dalam paparannya, Prof. Yudha Thianto mengulas pentingnya naskah ABC Letters sebagai media pendidikan bagi anak-anak di Kepulauan Nusantara pada abad ke-17. Melalui bahasa Melayu, naskah ini tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu belajar membaca, tetapi juga menjadi bagian dari penyebaran ilmu pengetahuan, budaya, hingga nilai-nilai pendidikan pada masa itu.
Kuliah umum ini membuka wawasan baru bagi peserta tentang bagaimana sejarah literasi di Indonesia berakar dari warisan pendidikan tradisional dan interaksi dengan budaya asing pada era kolonial.
Sambutan Dekan FIB Undip
Dekan FIB Undip, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini.
“Visiting Professor kali ini memberikan perspektif yang sangat berharga mengenai sejarah literasi dan pendidikan di Nusantara. Topik yang dibawakan Prof. Yudha Thianto tidak hanya relevan bagi bidang sejarah, tetapi juga penting untuk memahami bagaimana tradisi intelektual kita terbentuk. Semoga acara ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan akademisi untuk terus menggali khazanah keilmuan yang kaya dari masa lalu,” ungkap Prof. Alamsyah.

Visiting Professor FIB Undip: Prof. Yudha Thianto dari Calvin Theological Seminary, Amerika Serikat Bahas Naskah ABC Letters Abad ke-17
Antusiasme Peserta
Acara ini diikuti oleh mahasiswa, dosen, serta peserta umum dari berbagai institusi. Baik peserta luring maupun daring terlihat antusias mengikuti jalannya kuliah, terlebih ketika sesi diskusi dibuka.
Banyak pertanyaan menarik muncul, mulai dari konteks penggunaan bahasa Melayu dalam pendidikan abad ke-17 hingga pengaruhnya terhadap perkembangan literasi modern di Indonesia.
Bukti Komitmen FIB Undip
Keberhasilan penyelenggaraan Visiting Professor ini menjadi bukti komitmen FIB Undip dalam menghadirkan ruang akademik yang dinamis dan bertaraf internasional. Melalui program ini, FIB Undip tidak hanya memperkaya wawasan akademik mahasiswa, tetapi juga memperluas jejaring ilmiah lintas negara.
Dengan suksesnya acara ini, FIB Undip kembali menegaskan perannya sebagai pusat kajian ilmu humaniora yang bermartabat dan bermanfaat, sejalan dengan visi Undip menuju World Class University.