FIB UNDIP – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip) menggelar acara Bedah Buku Trilogi Kartini karya Prof. Dr.-Ing. Wardiman Djojonegoro pada Kamis, 25 September 2025 pukul 09.00–12.00 WIB. Acara ini akan berlangsung di Ruang Sidang Besar FIB Undip.
Acara bedah buku ini menghadirkan tokoh penting, yakni Prof. Dr.-Ing. Wardiman Djojonegoro, penyusun sekaligus penulis buku Trilogi Kartini, yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (1993–1998). Selain itu, beliau juga dikenal sebagai Ketua Umum Yayasan Puteri Indonesia.
Untuk memperkaya diskusi, FIB Undip juga menghadirkan Dr. Dra. Sri Indrahti, M.Hum., dosen FIB Undip, sebagai narasumber. Sementara jalannya acara akan dimoderatori oleh dosen FIB Undip, Dr. Ken Widyatwati, S.S., M.Hum.
Dekan FIB Undip, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., juga turut hadir dan memberi sambutan dalam acara ini sebagai bentuk dukungan terhadap penguatan literasi sejarah dan budaya.
Acara ini dihadiri beberapa dosen dan mahasiswa FIB Undip dari S1 & S2 yang berasal dari berbagai prodi di FIB Undip.
Menggali Inspirasi dari Pemikiran Kartini
Buku Trilogi Kartini yang dibedah dalam acara ini menyajikan gagasan, perjuangan, serta semangat emansipasi Raden Ajeng Kartini yang tetap relevan hingga saat ini.

Bedah Buku Trilogi Kartini di FIB Undip 25 September 2025.
Bedah buku ini diharapkan dapat memberi inspirasi bagi civitas akademika FIB Undip untuk terus mengembangkan pemikiran kritis dan semangat kebangsaan melalui karya ilmiah maupun pengabdian masyarakat.
Ajang Inspiratif bagi Mahasiswa dan Akademisi
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang refleksi terhadap perjuangan Kartini, tetapi juga sebagai ajang inspiratif bagi mahasiswa dan akademisi. Dengan hadirnya Prof. Wardiman, peserta akan mendapatkan perspektif langsung dari seorang tokoh pendidikan nasional yang konsisten menekuni dunia sejarah, budaya, dan pendidikan.
FIB Undip berharap acara ini dapat memperkuat tradisi akademik yang tidak hanya fokus pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada nilai-nilai kemanusiaan, kebudayaan, serta perjuangan tokoh bangsa.