FIB UNDIP – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip) kembali menorehkan kiprah internasional melalui partisipasi dosennya, Adelia Rachman, M.A., Asisten Profesor Antropologi Sosial.

Adelia berkesempatan menghadiri dan berkontribusi dalam International Conference on Human Rights, Sustainability and Climate Change (ICHRSCC) yang digelar pada 25–27 September 2025 di University of Bedfordshire, Inggris, dengan sesi utama berlangsung di kampus Putteridge Bury pada 26 September 2025.

Forum Akademik Global untuk Suara Global South

Konferensi ini mempertemukan para akademisi, peneliti, hingga praktisi dari berbagai negara untuk membahas isu-isu mendesak yang menghubungkan hak asasi manusia, keberlanjutan, dan perubahan iklim. Dari hukum, ekonomi, kesehatan publik, hingga pemberdayaan masyarakat, forum ini membuka ruang dialog interdisipliner yang kaya.

Ada hal yang menarik yaitu ICHRSCC memberi panggung khusus bagi suara-suara Global South, termasuk Indonesia, untuk menyoroti tantangan kemanusiaan dan lingkungan sekaligus menawarkan solusi nyata yang lahir dari kearifan lokal.

Penelitian Lapangan tentang Batik Ramah Lingkungan

Dalam forum tersebut, Adelia Rachman mempresentasikan penelitiannya tentang inisiatif pemberdayaan masyarakat di Jawa Tengah yang berfokus pada produksi batik berbasis pewarna alami. Ia menekankan bahwa praktik ini tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga memiliki misi budaya dan lingkungan.

“Produksi batik dengan pewarna alami adalah bentuk perlawanan terhadap ancaman perubahan iklim, sekaligus cara untuk melestarikan warisan budaya. Yang lebih penting, masyarakat terlibat langsung sebagai aktor utama, bukan sekadar penerima kebijakan,” jelasnya dalam presentasi.

Adelia menyoroti bagaimana UMKM batik lokal mulai memandang batik sebagai sumber daya bersama yang dijaga dan dikelola secara berkelanjutan. Meski masih ada keterbatasan dalam praktik ramah lingkungan ini, inisiatif tersebut telah menjadi langkah penting yang membuka ruang kolaborasi antara perguruan tinggi, pelaku UMKM, dan komunitas lokal.

International Conference on Human Rights, Sustainability and Climate Change (ICHRSCC)

International Conference on Human Rights, Sustainability and Climate Change (ICHRSCC)

Sinergi Perguruan Tinggi dan UMKM

Lebih jauh, Adelia menekankan bahwa peran perguruan tinggi tidak hanya sebatas penelitian, tetapi juga sebagai katalisator sinergi dengan masyarakat. Melalui kolaborasi, kapasitas UMKM dapat ditingkatkan, sekaligus mendorong iklim usaha kreatif yang lebih berkelanjutan.

Partisipasinya di ICHRSCC menjadi bukti nyata bahwa kontribusi akademisi Indonesia mampu memberikan perspektif baru di forum global. Narasi lokal yang ia bawa dari Jawa Tengah menunjukkan bahwa solusi terhadap krisis global juga dapat lahir dari gerakan komunitas kecil.

Membawa Narasi Lokal ke Panggung Global

Keterlibatan Adelia di konferensi ini selaras dengan misi FIB Undip untuk terus memperkuat jejaring internasional, dialog interdisipliner, dan kolaborasi global. Melalui langkah ini, FIB Undip semakin menegaskan komitmennya untuk menghadirkan kajian akademik yang relevan dengan kebutuhan masyarakat sekaligus berkontribusi pada solusi kolektif atas tantangan dunia.

“Partisipasi ini bukan hanya soal penelitian, tetapi juga tentang mengangkat suara masyarakat lokal agar terdengar di forum internasional. Dari situlah, kita bisa membangun solusi bersama yang lebih adil dan berkelanjutan,” pungkas Adelia.

Bagikan Berita