FIB UNDIP – Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip) kembali menghadirkan program Visiting Professor Online dalam rangka World Class University (WCU).

Acara Visiting Professor FIB Undip dengan tema Environment and Society in Southeast Asia yang digelar pada Rabu, 27 Agustus 2025 ini menghadirkan Dr. Timothy P. Barnard, akademisi dari National University of Singapore, sebagai pembicara utama.

Kegiatan ini resmi dibuka oleh Wakil Dekan I FIB Undip, Eta Farmacelia Nurulhady, M.Hum., M.A., Ph.D., yang menyampaikan bahwa kehadiran pakar internasional seperti Dr. Barnard menjadi bagian penting dalam memperkaya wawasan mahasiswa, dosen, dan peneliti terkait isu-isu global, khususnya dalam perspektif kebudayaan dan sejarah.

Mengenal Asia Tenggara Lewat Flora dan Fauna

Dalam sesi pemaparannya, Dr. Timothy P. Barnard mengajak audiens untuk memahami Asia Tenggara dengan cara yang unik, yaitu melalui flora dan fauna. Ia menekankan bahwa lingkungan bukan sekadar latar, melainkan bagian penting dalam perjalanan sejarah manusia.

Melalui perspektif sejarah lingkungan, Barnard membandingkan relasi antara manusia dan non-manusia di dua wilayah berbeda yaitu Singapura dan Indonesia. Menurutnya, dengan melihat hubungan tersebut, kita bisa membaca lebih dalam bagaimana masyarakat berkembang, beradaptasi, hingga membentuk identitasnya.

Acara Visiting Professor FIB Undip dengan tema Environment and Society in Southeast Asia yang digelar pada Rabu, 27 Agustus 2025.

Acara Visiting Professor FIB Undip dengan tema Environment and Society in Southeast Asia yang digelar pada Rabu, 27 Agustus 2025.

Dampak Imperialisme Terhadap Lingkungan

Salah satu poin menarik dalam pemaparannya adalah bagaimana imperialisme mengubah lanskap Asia Tenggara. Penjajah, menurut Barnard, tidak hanya datang untuk menguasai manusia, tetapi juga mengatur ulang lingkungan sesuai dengan kepentingan mereka.

Dengan cara ini, sejarah lingkungan bisa menjadi pintu masuk baru untuk memahami dinamika sosial dan budaya, bukan hanya sekadar melihat peristiwa politik atau ekonomi semata.

Sejarah Lingkungan sebagai Pendekatan Baru

Melalui berbagai contoh menarik, seperti perubahan lanskap Singapura dari hutan tropis menjadi pusat perdagangan modern, hingga peran Komodo dalam narasi konservasi dan pariwisata di Indonesia, Barnard menunjukkan bahwa sejarah lingkungan membuka perspektif segar dalam studi Asia Tenggara.

Program Visiting Professor ini tidak hanya memberikan wawasan akademik, tetapi juga menginspirasi peserta untuk melihat hubungan manusia dan lingkungan secara lebih kritis. FIB Undip berharap kegiatan semacam ini dapat terus menjadi ruang diskusi internasional yang produktif dan berkelanjutan.

Bagikan Berita