Branding UMKM Melalui Bahasa dan Teknologi Digital: Upaya Peningkatan Kesejahteraan di Desa Blacanan, Pekalongan
Pemandu Kegiatan: Fajrul Falah, S.Hum., M.Hum. (fajrulfalah.fib@live.undip.ac.id)
Desa Blacanan yang terletak di pesisir utara Jawa Tengah, menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (Undip), mahasiswa dan akademisi bekerja sama dalam membangun branding UMKM berbasis bahasa dan teknologi digital.
Latar Belakang: Mengapa Desa Blacanan?
Sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Induk Penelitian (RIP) Undip, penelitian dan pengabdian masyarakat berfokus pada pengembangan wilayah pesisir secara berkelanjutan. Desa Blacanan, sebagai bagian dari pesisir utara Jawa Tengah, memiliki potensi ekonomi yang besar, namun belum tergarap secara maksimal.
Melihat kondisi tersebut, tim KKN melakukan survei dan identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM setempat. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya branding yang kuat, sehingga produk lokal kurang dikenal luas. Dari hasil kajian ini, tim KKN Undip pun menggagas strategi branding berbasis bahasa dan teknologi digital guna meningkatkan daya saing dan kesejahteraan masyarakat.
Potensi UMKM Desa Blacanan
Selama ini, Pekalongan dikenal sebagai kota batik dan industri konveksi. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa Desa Blacanan memiliki produk unggulan lain, seperti Celana Chinos dan DNA Crabs.
- Celana Chinos – Produk unggulan dari Nafri Fashion, salah satu UMKM konveksi di Blacanan. Celana ini memiliki keunikan dari segi desain dan bahan yang digunakan.
- DNA Crabs – Produk berbasis hasil laut khas Blacanan, yang tidak hanya dikembangkan sebagai produk konsumsi, tetapi juga memiliki filosofi budaya yang mendalam.
Tujuan dari program ini adalah menciptakan branding yang lebih kuat untuk produk-produk tersebut. Dengan pemanfaatan bahasa yang persuasif dan strategi pemasaran digital, produk UMKM diharapkan dapat lebih dikenal luas dan meningkatkan daya saing di pasar nasional maupun internasional.

Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro (Undip), mahasiswa dan akademisi bekerja sama dalam membangun branding UMKM berbasis bahasa dan teknologi digital.
Strategi Branding: Peran Bahasa dan Teknologi Digital
Branding tidak hanya sekadar desain logo atau kemasan produk, tetapi juga bagaimana bahasa digunakan untuk menarik perhatian konsumen. Kata-kata seperti “diskon,” “terjangkau,” “unggulan,” dan “berkualitas” memiliki daya tarik tersendiri dalam membangun citra produk.
Dalam program ini, tim KKN membantu pelaku UMKM dengan beberapa strategi:
- Pembuatan konten promosi – Flyer, poster, dan video iklan dibuat dengan bahasa yang lebih menarik.
- Identitas visual – Pembuatan logo, pemilihan warna, dan desain kemasan yang lebih estetik.
- Digitalisasi pemasaran – Produk UMKM dipromosikan melalui Google Maps, marketplace, dan media sosial.
- Pembuatan narasi dan storytelling – Buku dongeng tentang DNA Crabs diciptakan untuk memperkenalkan filosofi budaya Blacanan.
Dengan pendekatan ini, produk UMKM Desa Blacanan tidak hanya dikenal sebagai barang dagangan, tetapi juga sebagai bagian dari identitas budaya yang unik.
Dampak dan Harapan Masa Depan
Program branding berbasis bahasa dan teknologi digital ini memberikan dampak positif bagi UMKM di Blacanan:
– Produk lebih dikenal luas melalui media digital.
– Akses pasar meningkat melalui platform online.
– Tersedianya dokumentasi budaya dalam bentuk buku dan video profil desa.
– Peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan penjualan UMKM.
Tim KKN Undip berharap program ini dapat berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan serta menjadi model bagi desa-desa lain dalam mengembangkan UMKM lokal. Dekan Fakultas Ilmu Budaya Undip, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., mendukung penuh kajian ini sebagai upaya pemberdayaan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan keberlanjutan program ini, diharapkan setiap desa dapat memiliki identitas branding yang kuat, baik dari segi ekonomi maupun kebudayaan. Desa Blacanan telah memulai langkah besar, dan kini saatnya membangun desa-desa lain dengan strategi yang serupa.