Program Studi Antropologi Sosial, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Diponegoro (Undip) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan ilmu antropologi secara global dengan menggelar kegiatan Visiting Professor secara daring pada 29 April 2025. Kali ini, FIB Undip menghadirkan Prof. Noel B. Salazar dari KU Leuven, Belgia, yang dikenal luas sebagai akademisi dan peneliti terkemuka di bidang antropologi pariwisata.

Tema Visiting Professor bersama Prof. Noel B. Salazar dari KU Leuven, Belgia

Kegiatan yang mengusung tema “Tourism Imaginaries and Practices” ini menjadi ruang diskusi akademik yang kaya akan perspektif kritis, sekaligus membongkar konstruksi makna di balik praktik wisata yang selama ini kita kenal. Acara ini dibuka langsung oleh Dekan FIB Undip, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., yang menyampaikan sambutan hangat kepada Ketua Departemen Antropologi, Dr. Suyanto, para tamu undangan, dosen, mahasiswa, dan tentunya pembicara tamu dari Belgia.

Dalam sambutannya, Prof. Alamsyah menegaskan bahwa pariwisata bukan hanya soal perjalanan, tetapi merupakan bentuk interaksi sosial yang kompleks, penuh makna, dan sarat narasi budaya. “Imajinasi pariwisata bukan hanya tentang tempat fisik, tetapi juga tentang mimpi, cita-cita, dan narasi yang kita bangun terhadap tempat tersebut. Itulah yang membentuk pengalaman manusia sebagai pelancong,” ujarnya.

FIB Undip hadirkan Prof. Noel B. Salazar dari KU Leuven, Belgia dalam acara Visiting Professor pada 29 April 2025.

FIB Undip hadirkan Prof. Noel B. Salazar dari KU Leuven, Belgia dalam acara Visiting Professor pada 29 April 2025.

Diskusi Bersama Prof. Noel B. Salazar dari KU Leuven, Belgia

Prof. Noel B. Salazar, yang menjadi pusat perhatian dalam kegiatan ini, mengupas tuntas tentang peran tourism imaginaries dalam membentuk pengalaman wisatawan. Menurutnya, keinginan untuk berwisata pada dasarnya lahir dari imajinasi, baik secara personal maupun kolektif. Imajinasi tersebut muncul dari berbagai sumber, lalu dibentuk, didistribusikan, dan dikonsumsi secara luas melalui media global.

“Imajinasi menjadi dasar dari cara kita memaknai tempat dan pengalaman. Kita tidak hanya mengunjungi destinasi, tetapi juga membawa harapan, gambaran, bahkan stereotip yang sudah terbentuk sebelumnya,” ungkap Prof. Salazar.

Ia juga menjelaskan bahwa dalam dunia pariwisata modern, istilah seperti healing, staycation, glamping, hingga voluntourism adalah bukti bahwa imajinasi wisata telah merasuk dalam budaya populer. Tak heran, wisata kini dianggap sebagai kebutuhan sosial untuk keluar dari rutinitas hidup yang penuh tekanan.

Pemaparan yang Relevan dengan Tujuan World Class University 

Melalui pemaparan ini, mahasiswa dan sivitas akademika diajak untuk melihat pariwisata bukan hanya sebagai industri, tetapi sebagai fenomena budaya yang membentuk identitas dan relasi sosial. Prof. Salazar juga menekankan pentingnya pemeliharaan imajinasi agar pariwisata tetap hidup dan relevan di tengah dinamika zaman.

Diskusi ini tidak hanya memperkaya wawasan peserta, tetapi juga menegaskan posisi FIB Undip sebagai institusi yang aktif membangun jejaring internasional dan berkontribusi dalam peta akademik global. Acara Visiting Professor ini juga menjadi bukti nyata keberhasilan FIB Undip dalam menyelenggarakan forum intelektual yang inklusif, kritis, dan mendalam yang sejalan dengan tujuan World Class University.

Dengan hadirnya Prof. Salazar, para peserta diingatkan bahwa dunia pariwisata tak bisa dipisahkan dari kekuatan narasi, media, dan imajinasi yang terus bergerak dan membentuk dunia. Sebuah pelajaran penting bagi generasi masa kini untuk memahami pariwisata tidak hanya sebagai kegiatan liburan, tetapi juga sebagai cermin kebudayaan global.

Bagikan Berita