Fajrul Falah, S.Hum., M.Hum., dosen Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB UNDIP), hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Pelatihan Penulisan Artikel Berbasis Kearifan Lokal yang digelar di Aula Lantai 4 Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, pada 7–8 Mei 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya lokal Jawa Tengah melalui tulisan, sekaligus meningkatkan kompetensi para penulis muda dalam menyuarakan kearifan lokal lewat media digital.
Kearifan Lokal dan Teknologi: Kolaborasi Masa Kini untuk Warisan Budaya
Dalam paparannya yang berjudul “Melestarikan Kearifan Lokal melalui Konten Lokal dan Teknologi Digital”, Fajrul menyoroti pentingnya pengembangan budaya lokal Jawa Tengah yang selama ini belum tergarap secara maksimal. Ia menekankan bahwa teknologi digital dan media lokal merupakan solusi potensial untuk memperkenalkan budaya kepada masyarakat luas di tengah perkembangan zaman.
“Konten lokal bisa tumbuh jika kita punya visi bersama. Pemerintah punya anggaran dan program, kampus punya SDM, sementara desa memiliki potensi kearifan lokal yang luar biasa. Tinggal bagaimana menyatukan persepsi dan kolaborasi lintas pihak,” tegas Fajrul.
Membuka Pelatihan dengan Puisi: “Menulis untuk Peradaban”
Menariknya, acara ini dibuka dengan pembacaan puisi karya Fajrul berjudul “Menulis untuk Peradaban”, sebuah simbol semangat bahwa menulis bukan hanya soal kata, tapi juga peradaban. Setelah itu, sesi berlanjut dengan pemaparan materi yang mencakup:
- Definisi konten dan kearifan lokal
- Potensi budaya Semarang dan Jawa Tengah
- Contoh ide penulisan dan judul seputar kearifan lokal
- Pemanfaatan media konten digital (artikel, video, vlog, hingga media massa)

Dosen FIB UNDIP Jadi Narasumber Pelatihan Penulisan Artikel Berbasis Kearifan Lokal di Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah
Peserta Antusias Bahas Kearifan Lokal Daerah Masing-Masing
Pelatihan ini diikuti oleh 50 peserta terpilih dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa dari UNDIP, UNNES, UPGRIS, UNWAHAS, hingga UGM, serta seniman, guru, dan pemerhati budaya. Diskusi berlangsung hangat, dengan peserta aktif berbagi kondisi kebudayaan lokal masing-masing. Guru Sejarah dari SMA 14 Semarang, Ibu Ika, dan Bapak Achyar dari Pekalongan menjadi beberapa di antara yang mengangkat isu lokal mereka.
Dari Buku hingga Video: Contoh Karya Pelestarian Budaya
Fajrul tak sekadar memberi teori, tapi juga membagikan karya-karya konkret hasil kolaborasi dengan timnya, seperti:
- Buku Profil Kebudayaan Desa Kaliprau Pemalang
- Asal-Usul Desa Rembun Pekalongan
- Rembun Daily Activity Life (Video)
- Etnografi Desa Blacanan Pekalongan (Vlog)
- Rembun dalam Bingkai Harmoni Kebudayaan (Media Massa)
- Estetika Batik Tulis di Pekalongan (Artikel Jurnal)
Karya-karya tersebut menjadi bukti bahwa konten lokal bisa diangkat menjadi sumber informasi yang bernilai tinggi jika dikemas dengan pendekatan yang kreatif dan relevan.
Menyatu dalam Tema: “Menggali Kekayaan Budaya Jawa Tengah melalui Publikasi Informasi Lokal”
Kegiatan yang mengangkat tema “Menggali Kekayaan Budaya Jawa Tengah melalui Publikasi Informasi Lokal” ini ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada narasumber dan sesi foto bersama seluruh peserta.
Pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal dari upaya berkelanjutan untuk menggali, menulis, dan mempublikasikan kearifan lokal agar tetap hidup dan relevan di tengah era digital.