Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip) menggelar acara penting bertajuk “Sosialisasi Definisi Operasional dan Pengukuran Indikator Kinerja IKU Renstra Undip 2025–2029”. Bertempat di Ruang Sidang Besar FIB Undip, kegiatan ini menjadi momen strategis dalam memperkuat arah kebijakan dan capaian kinerja institusi menuju universitas kelas dunia.

Acara tersebut menghadirkan Ketua Dewan Profesor Undip, Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA., sebagai narasumber utama. Turut hadir pimpinan FIB Undip, yaitu Dekan Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., Wakil Dekan I Eta Farmacelia Nurulhady, S.S., M.Hum., M.A., Ph.D., dan Wakil Dekan II Dr. Dra. Siti Maziyah, M.Hum., serta para ketua dan sekretaris program studi di lingkungan FIB Undip.

Dekan FIB: Kolaborasi Jadi Kunci Capaian Target IKU

Dalam sambutannya, Dekan FIB Undip, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum., menekankan pentingnya sinergi antar elemen fakultas dalam merealisasikan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Undip 2025–2029.

“Kolaborasi yang terbangun bersama-sama akan memudahkan kita dalam mewujudkan tanggung jawab dan target indikator kerja. Ini bukan hanya tugas pimpinan, tetapi seluruh civitas akademika,” ujarnya.

Prof. Purwanto: Renstra 2025 Menuju World Class University

Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA., menjelaskan bahwa arah kebijakan strategis Undip dalam Renstra 2025 adalah menuju World Class University (WCU). Untuk mencapai status tersebut, terdapat sejumlah indikator kunci yang harus dipenuhi secara konsisten dan terukur.

Berikut beberapa faktor sukses untuk mencapai World Class University:

  • Academic Reputation
  • Employer Reputation
  • Citation per Faculty
  • Faculty-Student Ratio
  • International Student & Faculty Ratio
  • Papers per Faculty
  • Employment Outcome
  • International Research Network
  • Sustainability Education
  • Mobilitas Mahasiswa (Inbound–Outbound)
  • Jumlah Staf Bergelar Doktor (Ph.D)

Menurut Prof. Purwanto, keberhasilan menuju WCU juga ditentukan oleh budaya riset yang kuat dan kontribusi nyata universitas terhadap dunia industri dan masyarakat.

“Setidaknya 10–25% dari biaya operasional universitas idealnya berasal dari hasil riset, kerja sama, dan kolaborasi dengan dunia industri,” jelasnya.

Sosialisasi Definisi Operasional dan Pengukuran Indikator Kinerja IKU Renstra Undip 2025–2029

Sosialisasi Definisi Operasional dan Pengukuran Indikator Kinerja IKU Renstra Undip 2025–2029

Pilar Keberhasilan Universitas Riset dan PTN-BH

Lebih lanjut, Prof. Purwanto mengurai sejumlah indikator kesuksesan universitas riset, antara lain:

  • Jumlah guru besar minimal 10%
  • Jumlah dosen bergelar doktor lebih dari 80%
  • Mayoritas program studi terakreditasi unggul

Sementara itu, dalam konteks Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH), indikator keberhasilan mencakup:

  • Akreditasi institusi dan prodi unggul minimal 80%
  • Kinerja pendidikan, kemahasiswaan, dan lulusan yang optimal
  • Produktivitas penelitian, publikasi, pengabdian masyarakat, dan inovasi
  • Kinerja SDM dan kualitas pembelajaran
  • Tata kelola universitas yang baik (good university governance)
  • Kemandirian pendanaan dan jejaring luas
  • Sistem informasi yang terintegrasi
  • Kontribusi nyata terhadap penyelesaian persoalan masyarakat

Membangun Arah Bersama Menuju Universitas Unggul

Melalui sosialisasi ini, FIB Undip berharap seluruh sivitas akademika memahami arah strategis universitas, sekaligus menyamakan persepsi terhadap indikator kinerja yang menjadi tolok ukur keberhasilan lima tahun ke depan.

Dengan semangat kebersamaan dan komitmen tinggi terhadap kualitas, FIB Undip siap menjadi bagian penting dalam mendorong Undip menuju World Class University yang berdaya saing global dan berkontribusi nyata bagi bangsa.

Bagikan Berita