Suasana hangat penuh semangat kolaborasi terasa di Art Center Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip). Tepat pukul 09.00 WIB, acara “Expo Pariwisata & Festival Film Dokumenter Sejarah 2025” resmi dibuka. Event ini merupakan bagian dari Mirsani Project, hasil karya mahasiswa Prodi Sejarah FIB Undip angkatan 2022 yang menggabungkan dua mata kuliah menarik yaitu pariwisata dan sinematografi sejarah.

Acara dibuka dengan sambutan dari Salsa Nabila Aisya Naya, selaku Ketua Pelaksana. Dalam sambutannya, Salsa menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini dan menjelaskan latar belakang Mirsani Project.

“Acara ini lahir dari semangat untuk melestarikan kekayaan budaya lokal sekaligus memamerkan karya sinema yang penuh makna dan inspirasi. Ini adalah ruang kolaborasi yang menyatukan tradisi, seni, dan sinematografi dalam satu panggung,” ujar Salsa.

Mirsani Project: Ketika Film dan Pariwisata Bertemu

Mirsani Project merupakan output dari mata kuliah sinematografi di Program Studi Sejarah FIB Undip. Selama satu semester, mahasiswa diajak tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung memproduksi film dokumenter.

Uniknya, Expo dan Festival Film 2025 ini dibuka untuk umum, sehingga siapa saja bisa datang menikmati karya-karya inspiratif mahasiswa, sekaligus menyaksikan potensi besar yang dimiliki oleh generasi muda dalam menyampaikan pesan sosial lewat medium film.

Apresiasi dari Dosen hingga Dekan FIB Undip

Setelah sambutan Ketua Pelaksana, acara dilanjutkan dengan pidato Ketua Program Studi Sejarah, Prof. Dr. Dhanang Respati Puguh, M.Hum., yang mengapresiasi seluruh proses kreatif mahasiswa. Beliau menyebut acara ini sebagai wujud nyata dari pendidikan yang menggabungkan teori dengan praktik langsung.

Kemudian, acara secara resmi dibuka melalui pemotongan pita oleh Dekan FIB Undip, Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum. Dalam sambutannya, Prof. Alamsyah menekankan pentingnya pengalaman nyata bagi mahasiswa.

“Saya rasa ini penting, dalam rangka penghayatan bagi para mahasiswa untuk terlibat langsung dalam dunia secara riil. Kalian nanti akan berkompetisi, dan itu butuh soft skill seperti hari ini,” jelasnya.

Menurutnya, acara seperti ini mengasah kemampuan berpikir kritis, kreativitas, pengetahuan, hingga keterampilan kolaboratif yang akan menjadi bekal penting di dunia kerja.

Mirsani Project 2025

Mirsani Project 2025

Siapa Saja yang Terlibat?

Selain para mahasiswa sejarah angkatan 2022, acara ini juga mendapat dukungan penuh dari para dosen pengampu mata kuliah sinematografi, di antaranya:

  • Dr. Rabith Jihan Amaruli, S.S., M.Hum.
  • Olga S. Pratama, S.Hum., M.Hum.
  • Ilham Nur Utomo, S.S., M.Hum.
  • Bryna Rizkinta Sembiring Meliala, S.Hum., M.Hum.

Mereka menjadi tim teaching yang mendampingi mahasiswa sejak tahap perencanaan, produksi, hingga pameran karya.

13 Judul Film Dokumenter Karya Mahasiswa Sejarah FIB Undip

Berikut daftar lengkap film dokumenter hasil karya mahasiswa sejarah yang diputar dalam festival ini:

1. Dua Muka Kota
2. Bertahan di Balik Lembaran Tua
3. Pulih
4. Angkat dan Berangkat
5. Merawat yang Telah Pergi
6. Yang Tersisihkan
7. Jiwa Raga Pembela Negara
8. Sandiwara Lantang
9. Langkah Bersama di Tanah Terancam
10. Empat Ribu, Seribu Kisah
11. Memberi Judul dalam Lagu
12. Meniti Senja Merawat Hati
13. Di Balik Papan Tulis yang Berbeda

Setiap film menggambarkan realitas sosial dari berbagai sudut pandang sejarah dan budaya. Ada yang mengangkat isu pendidikan, perjuangan, hingga ketimpangan sosial, semuanya dikemas dengan pendekatan sinematik yang menyentuh.

Mirsani Project, Sebuah Ajakan untuk Melihat dan Meresapi

Lebih dari sekadar festival film biasa, Mirsani Project 2025 adalah ajakan untuk melihat lebih dalam realitas sosial lewat lensa sejarah dan pariwisata. Acara ini berhasil memadukan nilai akademik, kreativitas, dan empati dalam satu pengalaman yang bermakna.

Melalui proyek ini, FIB Undip tidak hanya mencetak lulusan yang cerdas secara intelektual, tapi juga berempati, kritis, dan kreatif. Sebuah langkah nyata menuju pendidikan yang lebih hidup dan relevan dengan zaman.

Bagikan Berita