Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip). Kabar membanggakan datang dari mahasiswa Antropologi Sosial FIB Undip yang sukses mengharumkan nama fakultas dengan meraih Medali Emas di ajang kompetisi internasional yakni World Young Inventors Exhibition (WYIE) yang diselenggarakan oleh International Invention, Innovation, Technology Competition & Exhibition (ITEX) Malaysia pada 29-31 Mei 2025.
Dalam kompetisi yang mempertemukan ratusan pelajar dan mahasiswa kreatif dari seluruh dunia ini, Muhammad Keane Farrel Abbas menjadi salah satu anggota tim dari delegasi UNDIP.
Tim Insani Delegasi Undip
Tim INSANI UNDIP yang terdiri dari Ridwan Baihaqi Ardana, Faisal Ismail Asadullah, Muhammad Keane Farrel Abbas, Bintang Timur, Muhammad Fadly Evanto Prabowo dan Moch Maulana Zaki berhasil memukau dewan juri dengan karya inovatif bertajuk “Strengthening Application-Based Noble Character Education to Create a Religious Professional Generation Towards Golden Indonesia 2045
Pesatnya perkembangan teknologi di era smart society 5.0 menghadirkan tantangan besar, terutama bagi generasi muda. Kemudahan akses informasi melalui media digital seringkali membuat anak dan remaja terpapar konten negatif, seperti hoaks, cyberbullying, dan pornografi, yang dapat merusak pembentukan karakter.
Di sisi lain, penggunaan teknologi yang berlebihan juga berisiko menyebabkan kecanduan digital, mengurangi interaksi sosial, dan menghambat perkembangan keterampilan emosional dan interpersonal.
Menyadari pentingnya pendidikan karakter di era digital ini, Yayasan Bina Khoirul Insan Semarang membuat program “Penerapan 29 Karakter Luhur” untuk membentuk generasi yang Profesional Religius.
Tim Insani hadir untuk memberikan inovasi teknologi berupa aplikasi pendidikan karakter yang diharapkan dapat mengoptimalkan pembelajaran pendidikan karakter di Yayasan Bina Khoirul Insan Semarang.

Mahasiswa Antropologi Sosial FIB Undip yang tergabung dalam Tim Insani Undip sukses meraih Medali Emas di Kompetisi Internasional World Young Inventors Exhibition (WYIE).
Aplikasi Pendidikan Karakter Karya Mahasiswa FIB Undip
Aplikasi ini menawarkan fitur-fitur seperti dashboard monitoring, pengingat harian, modul interaktif berbasis gamifikasi, dan laporan bulanan untuk memantau perkembangan karakter siswa.
Dengan pendekatan ini, aplikasi “Insani” tidak hanya meningkatkan efektivitas pendidikan karakter, tetapi juga mendorong literasi digital di kalangan santri dan guru. Inovasi ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga melek teknologi.
Farrel mengungkapkan rasa bahagia atas pencapaian ini. “Tentu keberhasilan ini merupakan hasil dari kerja keras tim. Usaha dan pengorbanan kami akhirnya terbayarkan. Ini merupakan pengalaman yang luar biasa bagi diri saya dan saya harap ini merupakan langkah awal untuk dapat memberikan kontribusi nyata di masyarakat” ucap Farrel.
Dalam kesempatan ini ketua tim mengungkapkan “Aplikasi ini saat ini memang belum seratus persen jadi, namun kami memiliki tekad yang besar untuk menjadikan aplikasi Pendidikan Karakter sebagai wujud Penerapan 29 Karakter Luhur yang disesuaikan dengan kemajuan Teknologi untuk membentuk Generasi Penerus yang Profesional Religius menuju Indonesia Emas 2045” ungkap Ridwan.
Komitmen Tim Insani Undip
Tim INSANI UNDIP sangat berkomitmen dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan visi Indonesia Emas 2045. Pendidikan karakter menjadi salah satu komponen yang penting untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju.
Pencapaian ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi civitas academika FIB UNDIP untuk lebih berprestasi dan membawa nama baik fakultas di kancah nasional maupun internasional