Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip) kembali menegaskan komitmennya sebagai ruang akademik yang inklusif dan terbuka lewat program pertukaran mahasiswa. Selama empat bulan terakhir, tujuh mahasiswa dari Universitas Andalas (Unand), Padang, Sumatera Barat, mengikuti program pertukaran mahasiswa di FIB Undip. Kini, saat program berakhir, mereka pun membagikan kesan dan pengalaman menarik selama belajar dan hidup di lingkungan Undip.
Para mahasiswa tersebut adalah Rossa Fadilatunnissa, Ade Kurnia Illahi, Aisyah Zikri Al Salih, Bitris Selvita, Alya Malikka Putri, Salsabila Armenila Putri, dan Dwito Devid Riandoni. Mereka berasal dari program studi Sastra Inggris, dan aktif mengikuti kegiatan akademik maupun non-akademik di kampus Undip.
Terpesona dengan Fasilitas dan Suasana Ramah di FIB Undip
Rossa Fadilatunnissa mengaku sangat terkesan dengan fasilitas kampus. “Fasilitasnya lengkap banget, ruang kelas nyaman, dosennya ramah, dan teman-temannya baik-baik semua. Awalnya sempat takut nggak bisa adaptasi, tapi ternyata orang-orang di sini sangat welcome,” ujarnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh Ade Kurnia Illahi. Menurutnya, berada di Semarang dan Undip seperti membuka pintu menuju pengalaman budaya baru. “Sebagai mahasiswa dari luar Jawa, saya sangat menikmati perbedaan bahasa, makanan, dan nilai budaya yang saya temui di sini. Bahkan sempat keliling museum dan situs bersejarah seperti Masjid Agung dan Kraton,” ucapnya.
Belajar Budaya Lokal Langsung dari Lingkungan Akademik
Aisyah Zikri Al Salih menyebut bahwa ia sempat mengalami tantangan kecil di awal karena dosen sering mencampur bahasa pengantar dengan bahasa Jawa. “Tapi itu justru membuat saya belajar dan tertarik memahami budaya Jawa lebih dalam. Bahkan dosen sering membantu kami memahami maknanya dengan cara yang menyenangkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Bitris Selvita menyebut bahwa belajar di Undip membuatnya lebih menyukai sastra. “Sebelumnya saya tidak terlalu tertarik pada sastra, tapi cara pengajaran dosen di Undip membuat materi jadi lebih hidup. Saya juga merasakan bahwa lingkungan di sini begitu hangat dan membuat saya merasa seperti di rumah sendiri,” katanya.

Mahasiswa Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat Telah Menyelesaikan Program Pertukaran Mahasiswa di FIB. Undip.
Pengalaman Luar Kelas yang Membuka Wawasan
Tidak hanya di kelas, para mahasiswa juga aktif mengikuti kegiatan di luar kampus. Alya Malikka Putri mengikuti bootcamp dan program kepemimpinan, yang menurutnya sangat memperluas perspektif. “Selain belajar di kelas, saya juga belajar dari teman-teman lintas kampus dan latar belakang. Banyak insight baru yang saya dapatkan,” ungkap Ale.
Hal serupa disampaikan oleh Salsabila Armenila Putri. Ia mengaku tumbuh secara pribadi selama mengikuti program ini. “Di FIB Undip, aku merasa didukung untuk berkembang, baik secara akademik maupun pribadi. Suasananya adem, teman-teman asik, dan banyak kegiatan yang bermanfaat. Teruntuk teman-temanku di FIB Undip, Enpy, Naila, Sabrina, Dinda, dan Sany. Terima kasih yaa sudah menjadi teman yang paling rame dan asik. See you again di cerita kita selanjutnya!” katanya sambil menyebut nama teman-temannya yang menjadi bagian tak terlupakan dalam perjalanan ini.
Merasakan Kedekatan Emosional yang Sulit Dilupakan
Dwito Devid Riandoni memberikan refleksi mendalam terkait pengalaman budayanya. “Saya belajar bahwa perbedaan budaya bukanlah halangan, melainkan jembatan untuk saling memahami. Di sini saya merasa seperti punya keluarga baru. Bahkan momen sesederhana makan bareng jadi sesuatu yang saya syukuri banget,” ujarnya.
Menurutnya, pengalaman berkuliah di Undip tidak hanya memberi ilmu, tetapi juga membuka horizon berpikir tentang toleransi, kebhinekaan, dan pentingnya memahami budaya lain.
Program pertukaran mahasiswa antara FIB Undip dan Universitas Andalas membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya soal teori, tetapi juga soal membangun relasi antarbudaya dan memperluas wawasan secara menyeluruh. Dari kelas hingga tempat wisata, dari dosen hingga teman baru, semua pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi para mahasiswa untuk melangkah lebih jauh di masa depan.
“Terima kasih Undip, sudah menjadi rumah kedua yang hangat selama kami belajar dan berkembang di sini,” ujar mereka serempak.