Kabar membanggakan datang dari Universitas Diponegoro! Tim mahasiswa lintas jurusan, termasuk dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB Undip), sukses mengharumkan nama Indonesia dengan meraih medali emas dalam ajang yang diselenggarakan di KLCC, Kuala Lumpur, Malaysia, pada tanggal 29–31 Mei 2025.

Ajang internasional ini diadakan oleh Malaysian Invention and Design Society (MINDS) dan diikuti oleh 723 peserta dari 15 negara, termasuk Korea Selatan, Jepang, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Thailand, hingga Kanada.

Inovasi Bernama “Charing Cub”: Solusi Online untuk Ketahanan Keluarga

Tim delegasi Undip yang menamai diri mereka “Charing Cub” datang dengan ide yang sangat relevan, platform daycare berbasis online untuk membantu para orang tua, khususnya mereka yang memiliki beban kerja ganda dan tidak bisa sepenuhnya mendampingi anak-anak mereka di rumah.

Tim ini beranggotakan mahasiswa dari berbagai jurusan, yaitu dari prodi Antropologi Sosial – FIB Undip, Teknik Komputer, Farmasi, dan Administrasi Bisnis. Mereka diantaaranya yaitu Maulana Fadullah, Dimas Cahyadi Muhammad Ahib Ibrilli, Regina Septianti, Talitha Zarifah, Hasna Nuraini, dan Clarissa Wijaya.

Melalui kolaborasi lintas disiplin, mereka berhasil menjawab persoalan nyata di masyarakat dengan pendekatan berbasis teknologi dan budaya.

“Inovasi ini muncul dari keresahan banyak orang tua yang merasa kewalahan membagi waktu antara pekerjaan dan pengasuhan anak. Kami ingin membantu menjawab itu,” ujar Dimas pada wawancara tanggal 24 Mei 2025.

Maulana Fadullah, Mahasiswa Antropologi FIB Undip.

Maulana Fadullah, Mahasiswa Antropologi FIB Undip.

Fitur Unggulan dan Harapan Masa Depan

Charing Cub tidak hanya menawarkan layanan daycare online biasa. Platform ini dilengkapi dengan fitur-fitur utama yang memungkinkan orang tua untuk tetap terlibat dalam perkembangan anak meskipun dari jarak jauh. Mulai dari layanan pengawasan daring, sesi pembelajaran interaktif, hingga laporan harian perkembangan anak.

Menurut Maulana Fadullah dari Prodi Antropologi Sosial FIB Undip, proyek ini tidak sekadar soal teknologi, tapi juga menyentuh aspek sosial dan kultural dari pengasuhan.

“Sebagai mahasiswa Antropologi, saya merasa penting bahwa inovasi ini memperhatikan konteks sosial orang tua dan anak di Indonesia. Harapannya, Charing Cub bisa jadi solusi konkret sekaligus inspirasi bagi inovasi di bidang ketahanan keluarga,” ungkap Maulana.

FIB UNDIP Semakin Aktif di Kancah Internasional

Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Undip mampu bersaing di level global dengan ide-ide kreatif yang berangkat dari kebutuhan nyata masyarakat. Tim Charing Cub berharap bahwa keberhasilan mereka bisa menjadi pemicu semangat mahasiswa lainnya untuk terus berinovasi dan unjuk gigi di panggung dunia.

“Semoga makin banyak mahasiswa Undip yang bisa ikut serta di ajang-ajang seperti WYIE, membawa solusi, bukan hanya konsep,” tutup Maulana.

Selamat untuk Tim Charing Cub! Teruslah berkarya dan ciptakan inovasi yang berdampak. Universitas Diponegoro bangga atas pencapaian kalian!

Bagikan Berita