Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro (FIB Undip) siap menggelar seminar nasional bertema “2 Abad Perang Diponegoro: Inspirasi Semangat Juang Universitas Diponegoro Menatap Masa Depan”.

Acara ini dijadwalkan berlangsung pada hari Senin, 21 Juli 2025 mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai, bertempat di Ruang Sidang Besar FIB Undip. Seminar ini diselenggarakan secara hybrid, yang memungkinkan kehadiran baik secara luring maupun daring.

Join Zoom Meeting: https://undip-ac-id.zoom.us/j/96206204111?pwd=4VbPIGDG6veeaCejPkO12wn34eaIX2.1

Meeting ID: 962 0620 4111

Passcode: DIPONEGORO

Latar Belakang: Dua Abad Invasi Tegalrejo

Tahun 2025 menandai dua abad sejak invasi kolonial Belanda ke Tegalrejo pada tahun 1825. Peristiwa ini menjadi pemantik pecahnya Perang Diponegoro atau yang dikenal juga sebagai Perang Jawa (1825–1830), salah satu perang terbesar melawan penjajahan di tanah Jawa.

Perang ini bukan hanya peristiwa militer, melainkan juga simbol perlawanan terhadap kolonialisme dan kebangkitan nasionalisme yang lahir dari semangat rakyat Jawa-Nusantara.

Tujuan: Menyerap Nilai Juang ke Dalam Visi Akademik

Seminar ini bertujuan menggali kembali nilai-nilai perjuangan Pangeran Diponegoro dan menjadikannya inspirasi dalam membangun karakter sivitas akademika UNDIP.

Sebagai institusi yang menyandang nama besar Pangeran Diponegoro, UNDIP ingin menanamkan nilai patriotisme, integritas, dan semangat kebangsaan kepada mahasiswa dan dosen, agar mampu menjawab tantangan zaman dengan pijakan sejarah yang kuat.

2 Abad Perang Diponegoro: Inspirasi Semangat Juang Universitas Diponegoro Menatap Masa Depan

2 Abad Perang Diponegoro: Inspirasi Semangat Juang Universitas Diponegoro Menatap Masa Depan

Isi dan Narasi Seminar: Dari Refleksi ke Transformasi

Peserta seminar akan diajak menyelami dinamika awal Perang Diponegoro, mulai dari invasi kolonial ke Tegalrejo hingga strategi perlawanan dan dampaknya terhadap masyarakat.

Acara ini akan menghadirkan para narasumber seperti Drs. Supriyo Priyanto, M.A. (Peneliti Pangeran Diponegoro), Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum. (Guru Besar FIB Undip), dan Prof. Dr. Alamsyah, M.Hum. (Dekan Fakultas Ilmu Budaya Undip) yang ahli di bidang sejarah dan budaya, yang akan memberikan sudut pandang kritis dan komprehensif tentang konteks sosial-politik dan makna budaya dari peristiwa tersebut.

Namun, seminar ini tidak berhenti pada refleksi sejarah. Diskusi juga diarahkan pada bagaimana nilai-nilai perjuangan Diponegoro dapat ditransformasikan ke dalam kehidupan akademik dan sosial masa kini. Patriotisme tidak lagi hanya simbol, tetapi menjadi landasan moral dalam membangun masa depan.

UNDIP Sebagai Lokomotif Perubahan

Universitas Diponegoro menegaskan posisinya sebagai kampus yang tidak hanya menjunjung tinggi nilai-nilai sejarah, tetapi juga menjadi lokomotif perubahan.

Dengan menyatukan kearifan masa lalu dan inovasi masa kini, UNDIP ingin terus melahirkan generasi intelektual yang tangguh, berkarakter, dan siap menghadapi dunia global tanpa melupakan akar budayanya.

Sejarah Sebagai Arah dan Cermin Kehidupan

Melalui seminar ini, FIB Undip ingin menjadikan sejarah sebagai kekuatan kultural yang hidup dan relevan. Peringatan dua abad Perang Diponegoro adalah panggilan sejarah untuk tidak melupakan akar perjuangan bangsa. Universitas Diponegoro sebagai kampus yang bermanfaat dan bermartabat memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga, merawat, dan mengaktualisasikan semangat kebangsaan di tengah kompleksitas zaman modern.

Dengan refleksi sejarah yang kuat dan visi akademik yang progresif, Universitas Diponegoro terus melangkah membangun masa depan Indonesia, berpijak pada semangat juang Pangeran Diponegoro yang tidak pernah padam.

Bagikan Berita