Tantangan dan persoalan Humaniora dan SDGs menjadi isu dan fokus dalam konferensi internasional yang bertajuk International Conference on Culture and Sustainable Development (ICOCAS). Isu global tersebut, dibahas oleh masing-masing pembicara kunci dari berbagai negara. Prof. Vitor Teixeira, Ph.D. (Fernando Pessoa University, Portugal) fokus pada kasus interkulturalitas di Asia Tenggara; Dr. Susan Gasson (James Cook University, Australia) bersama rekannya Prof. Christine Bruce, membahas analitis untuk penelitian kualitatif; Assoc. Prof. Dr. Surasak Khamkhong (Ubon Ratchathani University, Thailand) menyoroti manajemen modal budaya untuk mempromosikan ekonomi kreatif, Prof. Ivo Carneiro de Sousa (Macao Polytechnic University), menyoroti keragaman budaya; Assoc. Prof. Dr. Mohd Roslan Rosnon (Universiti Putra Malaysia), membahas warisan budaya Indonesia-Malaysia khususnya budaya Jawa dan budaya Banjar; dan Prof Mudjahirin Thohir memaparkan budaya ideal dan aktual masyarakat Jawa. Seminar internasional pada 1-2 Agustus 2023 secara hybrid di Hotel Noormas Semarang ini dimoderatori oleh Arido Laksono, M.Hum. Peserta yang tergabung dalam Zoom Meeting pun dari berbagai negara mulai dari Pakistan, Mesir, Tunisia, Sudan, India, hingga Tunisia.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya Undip, Dr. Nurhayati, M.Hum menyampaikan kegiatan seperti ini bukan yang pertama bagi FIB Undip. Dekan FIB tersebut berharap ICOCAS bisa dilaksanakan tiap tahun dengan inovasi dan topik beragam. “Melalui diskusi seminar internasional ini, diharapkan mampu menjawab masalah-masalah sosial, perbedaan, kemiskinan, ketahanan sosial, kesetaraan gender, dan aspek lainnya yang berhubungan dengan pembangunan berkelanjutan” tegas Dekan FIB tersebut.
Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Alamsyah, M.Hum. menyampaikan dalam laporan, ICOCAS bagian dari kegiatan Dies Natialis ke-58 FIB. WD 1 FIB itu berharap ICOCAS mampu menghasilkan luaran (output) penelitian bagi para dosen FIB. Kegiatan seminar internasional ini dilanjutkan dengan diskusi sesi pararel oleh masing-masing peserta. Ada 4 sesi dan 4 ruang sesuai topik masing-masing. Topik-topik diskusi tersebut antara lain bahasa, gender, sejarah, dan budaya; sastra populer; simbol, kepercayaan, dan religi; dan pariwisata budaya dan ekonomi kreatif.
Terkait banyak mahasiswa yang berperan aktif dalam sesi pararel, Fajrul Falah, M.Hum menganggap penting dan mendorong mahasiswa untuk tampil di skala internasional. “Proses penelitian itu panjang, mahasiswa menjadi bagian penting dari penelitian bahkan sampai publikasi taraf internasional” ujar Staf Ahli FIB tersebut. Acara ICOCAS ditutup oleh Dr. Alamsyah, M.Hum. WD 1 FIB itu, mengucapkan terima kasih kepada para peserta dan mengapresiasi panitia ICOCAS 2023. (FF)